焦点

Soal 'Citayam Fashion Week', Sosiolog Merespons Begini

字号+ 作者:quickq官网下载苹果 来源:焦点 2025-05-31 06:19:23 我要评论(0)

Warta Ekonomi - Belakangan ini muncul fenomena muda-mudi yang berkumpul di kawasan Jalan Sudirman, J quickq官方下载ios

Warta Ekonomi -

Belakangan ini muncul fenomena muda-mudi yang berkumpul di kawasan Jalan Sudirman,quickq官方下载ios Jakarta Pusat sambil mengekspresikan diri lewat "Citayam Fashion Week". Muda-mudi berusia belasan tahun tersebut mayoritas berasal dari daerah penyangga Jakarta seperti Depok, Citayam dan Bojong Gede di Bogor.

Kawasan Niaga Terpadu Sudirman atau dikenal dengan SCBD kerap diasosiasikan sebagai kawasan elite dan eksklusif. Tetapi, belakangan kawasan tersebut menjadi tempat berkumpulnya muda-mudi dengan memamerkan berbagai jenis mode pakaian tanpa disponsori oleh merk fashion tertentu.

Soal 'Citayam Fashion Week', Sosiolog Merespons Begini

Soal 'Citayam Fashion Week', Sosiolog Merespons Begini

Baca Juga: Sandiaga Bidik Remaja-Remaja SCBD jadi Konten Kreator

Soal 'Citayam Fashion Week', Sosiolog Merespons Begini

Sosiolog Universitas Udayana Bali Wahyu Budi Nugroho, S. Sos., MA menyebutkan, ada beberapa dampak sosial yang bisa muncul dari fenomena 'Citayam Fashion Week', salah satunya budaya konsumerisme. Hal ini akan muncul ketika muda-mudi ini menghabiskan lebih banyak uang untuk penampilan daripada untuk hal-hal lain yang lebih produktif.

Soal 'Citayam Fashion Week', Sosiolog Merespons Begini

"Misalnya untuk pendidikan mereka, apalagi jika mereka sampai harus berhutang atau mengajukan kredit agar bisa berpenampilan seperti yang mereka inginkan," kata Wahyu, dalam keterangannya, dikutip Sabtu (16/7/2022).

Wahyu mengatakan, fenomena ini juga akan mehirkan social distinction atau jarak sosial dengan muda-mudi lain. Penggunaan kode-kode atau simbol tertentu dalam fashion, kata dia, berpotensi memunculkan definisi tentang apa yang dianggap keren dan tidak keren, apa yang bagus dan tidak bagus, serta apa yang dianggap kekinian dan tidak kekinian di kalangan anak muda.

"Mereka yang dianggap tidak keren, tidak bagus, atau tidak kekinian bisa tereksklusi atau tersisihkan dari dunia pergaulan, karena memang salah satu akibat dari fashion adalah menciptakan struktur sosial semudalam dunia pergaulan," kata Wahyu.

Wahyu mengungkapkan, fenomena tersebut lambat laun bisa juga ditiru oleh muda-mudi di daerah lain di Indonesia. Secara sosiologis, kata dia, fenomena masyarakat tontonan memang selalu berpotensi meluaskan skalanya, apalagi jika sudah diliput media massa.

1.本站遵循行业规范,任何转载的稿件都会明确标注作者和来源;2.本站的原创文章,请转载时务必注明文章作者和来源,不尊重原创的行为我们将追究责任;3.作者投稿可能会经我们编辑修改或补充。

相关文章
  • Tak Cuma Durasi, Tidur Terjadwal Penting untuk Kurangi Risiko Kematian

    Tak Cuma Durasi, Tidur Terjadwal Penting untuk Kurangi Risiko Kematian

    2025-05-31 05:43

  • 英国环境专业排名院校TOP5

    英国环境专业排名院校TOP5

    2025-05-31 04:57

  • Anies Akan Bagikan 20 Juta Masker Gratis ke Warga Jakarta

    Anies Akan Bagikan 20 Juta Masker Gratis ke Warga Jakarta

    2025-05-31 04:20

  • 绘画 Workshop丨 鞋尖上的创意:一双有情绪的鞋子

    绘画 Workshop丨 鞋尖上的创意:一双有情绪的鞋子

    2025-05-31 04:01

网友点评