会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Beda 'Nasi Kucing' dan 'Nasi Anjing' versi Yayasan!

Beda 'Nasi Kucing' dan 'Nasi Anjing' versi Yayasan

时间:2025-06-05 19:53:37 来源:quickq官网下载苹果 作者:时尚 阅读:512次
Warta Ekonomi,quickq安卓的官网 Jakarta -

Polres Metro Jakarta Utara menyatakan telah melakukan pemeriksaan kepada 10 saksi terkait kasus makanan "Nasi Anjing" di Tanjung Priok, Jakarta Utara.

"Sekarang pada tahapan penyelidikan terhadap para saksi. Sudah 10 orang yang kami mintai keterangan," ungkap Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto di Jakarta, Senin.

Beda 'Nasi Kucing' dan 'Nasi Anjing' versi Yayasan

Beda 'Nasi Kucing' dan 'Nasi Anjing' versi Yayasan

Kapolres menjelaskan sejumlah saksi diperiksa di antaranya tujuh orang perwakilan yayasan yang memberikan nasi berlabel "Nasi Anjing" tersebut. Selajn itu, tiga warga di sekitar Masjid Babah Alun, Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara, sebagai penerima nasi.

Beda 'Nasi Kucing' dan 'Nasi Anjing' versi Yayasan

"Kami belum menyimpulkan, tapi kami terus melakukan proses," ujar Budhi.

Beda 'Nasi Kucing' dan 'Nasi Anjing' versi Yayasan

Kapolres menegaskan proses hukum masih berjalan, meskipun mediasi para pihak sudah dilakukan.

"Proses hukum ini akan terus berjalan dan kami lanjutkan tahapannya," kata Budhi sebelumnya.

Sebelumnya, pemilik sekaligus pendiri Yayasan Qahal, Biantoro Setijo telah dipertemukan dengan warga RT 11 RW 12 Kelurahan Warakas, Tanjung Priok, dalam proses mediasi, Minggu (26/4).

Yayasan Qahal merupakan donatur dalam pembagian nasi bungkus dengan cap stempel kepala anjing tersebut. Bintaro menjelaskan penamaan "Nasi Anjing" merujuk pada porsinya yang tidak jauh berbeda dengan "Nasi Kucing" yang berporsi sedikit.

"Kami anggap nasi kucing kan udah terkenal. Nasi kucing kan porsinya sedikit, makanya kami jelaskan untuk 'Nasi Anjing' karena sedikit lebih banyak dari nasi kucing. Tapi tidak bisa membuat kenyang, hanya membuat bertahan hidup," kata Biantoro.

Dia juga menegaskan bahwa makanan yang dibagikannya dibuat menggunakan bahan-bahan yang halal seperti tempe oreg, cumi, sosis, maupun telur.

(责任编辑:探索)

相关内容
  • Investor Waspada! Saham FORE dan SMKM Masuk Radar UMA
  • Pemkab Kediri Salurkan 60 Ribu Liter Air Bersih/Hari ke Desa Sepawon
  • RUPST WTON Sepakati Pembagian Dividen Rp6,53 Miliar hingga Perombakan Komisaris
  • BNPB: Tak Ada WNI yang Jadi Korban Gempa Myanmar
  • Industri Global Akan Pusing, China Mau Terapkan Sistem Pelacakan Magnet Tanah Jarang
  • 1000 Profesi Perempuan dan Gen Z Bakal Diungkap Kowani pada Hari Kartini 2025
  • Pj Gubernur Angkat Bicara soal Pembangunan Bandara Bali Utara
  • Kemendagri Sebut Lucky Hakim Punya Keterbatasan Pemahaman Soal Izin Perjalanan
推荐内容
  • Hubungan Prabowo dan Megawati Masih Baik, Dasco Sebut Tak Perlu Ada Rekonsiliasi
  • Bagaimana Reaksi Tubuh saat Tak Sengaja Makan Roti Berjamur?
  • Top Digital Public Relations Award 2025, Apresiasi untuk Praktik PR Digital
  • Peselancar: Turis Enggan Latihan Surfing di Bali karena Air Laut Kotor
  • Paspor RI Desain Baru Meluncur Bulan Depan, Bagaimana Nasib yang Lama?
  • Saldo DANA Gratis Menantimu, Tips Jitu Berburu DANA Kaget dan Link Aktifnya